Tuesday, July 28, 2020

Mengenal Mesin 2JZ, Mesin Favorit Para Penggila Kecepatan

Supra Mk. IV A80
sumber : motortrend.com

Bila kalian pernah menonton film "The Fast and The Furious" pastinya tidak asing dengan mobil Toyota Supra Mk. IV (A80) yang dipakai oleh Brian O'Conner. Pada film tersebut Toyota Supra Mk. IV (A80) sangat-sangat kencang sampai bisa mengasapi Ferrari. Nah, pertanyaannya apakah itu hanya karena di "film" atau Toyota Supra Mk. IV (A80) memang benar-benar kencang?

Jawabannya adalah YA, Toyota Supra Mk. IV (A80) memang sebuah mobil yang spesial karena yang menjadi  jantungnya adalah sebuah mesin yang juga spesial. Mesin apakah yang menjadi jantung dibalik super kencangnya Toyota Supra Mk. IV (A80)?

Dia adalah Mesin 2JZ dari Toyota. Sebuah mesin spesial yang mana sangat populer di dunia terlebih bagi para penggila kecepatan. Nah, apakah yang membuat mesin ini menjadi spesial? Apa karena tenaganya yang besar atau banyak hal lain yang membuatnya menjadi spesial?

Yuk, kita bahas mesin 2JZ dari Toyota lebih lanjut karena banyak hal menarik yang membuatnya spesial.

Mengenal 2JZ Mesin Favorit Para Penggila Kecepatan


Sejarah


Mesin 2JZ-GTE
sumber : motortrend.com

Pada awal tahun 1990-an industri otomotif Jepang memang lagi jaya-jayanya. Oleh karena itu banyak mobil Jepang yang diproduksi pada era tersebut, kemudian menjadi sebuah ikon otomotif.

Hal itu tidak terlepas dari desain mobilnya yang unik dan keren bahkan tidak kalah dengan desain mobil zaman sekarang. Selain desain yang bagus mesin yang menjadi jantung mobil-mobilnya pun spesial. Nah, salah satu mesin yang spesial tersebut adalah mesin 2JZ dari Toyota.

Mesin 2JZ diproduksi dari tahun 1991 sampai dengan 2007 memiliki layout inline 6 silinder dengan kapasitas 3.000 cc. Mesin 2JZ merupakan pengembangan dari pendahulunya yaitu 1JZ berkapasitas 2.500cc yang menjadi jantung Toyota Chaser dan Supra Mk. III (A70).
Ketika berbicara mengenai mesin 2JZ pasti yang terbayang adalah mobil Toyota Supra Mk. IV (A80). Padahal 2JZ pertama kali digunakan di Toyota Aristo dan mobil-mobil Toyota lainnya. Mesin 2JZ memiliki 3 varian yaitu 2JZ-GE, 2JZ-GTE dan 2JZ-FSE. Mesin 2JZ sering menjadi andalan para pembalap karena memiliki tenaga yang besar dan durabilitas yang tinggi. Sehingga cocok untuk balapan drag race, drifting, Pikes Peak hingga Le Mans 24 hours.

Tidak hanya karena tenaga yang besar dan durabilitasnya yang tinggi. Tetapi juga karena harganya yang relatif lebih murah dibanding mesin lain di kelasnya. Selain itu komponen racingnya pun masih mudah untuk ditemukan. Sehingga tidak mengherankan 2JZ lebih populer dibanding mesin ikonik dari Jepang lainnya seperti RB26DETT, SR20DET, 13B, F20 dan 4G63T.

Performa


Supra A80 Drifting
sumber : pixabay.com

Mesin 2JZ memiliki performa yang luar biasa. 2JZ mampu menyemburkan tenaga sebesar 800 HP untuk varian Turbo dan itupun mesinnya masih stock. Ingat ya! tenaga segitu posisi mesin masih stock lho.

2JZ-GE

Mesin 2JZ-GE merupakan versi standar dari lini mesin 2JZ yang dapat menghasilkan tenaga 215–230 HP pada 5800-6000 RPM dan torsi 283–298 Nm pada 4800-5800 RPM. Silinder blok 2JZ-GE terbuat dari cast-iron dan head dari alumunium.

Mesin 2JZ-GE menggunakan Sequential Electronic Fuel Injection dan memiliki 4 katup per silinder. Pada tahun 1997 teknologi VVT-i diaplikasikan ke semua lini mesin 2JZ, namun terdapat kekurangan pada varian 2JZ-GE yakni pada connecting rods-nya yang lebih lemah.

Mobil Toyota yang menggunakan mesin 2JZ-GE antara lain adalah Toyota Aristo, Toyota Altezza AS300, Toyota Chaser, Lexus IS300, Toyota Supra, Toyota Crown, Toyota Mark II, Toyota Soarer dan lain-lain.

2JZ-GTE

Mesin 2JZ-GTE adalah varian 2JZ yang memiliki tenaga paling besar dan menjadi favorit banyak orang di antara varian 2JZ lainnya. 2JZ-GTE dapat menghasilkan tenaga 320HP. 2JZ-GTE dibuat untuk melawan RB26DETT yang sukses besar sejak awal perilisannya. 

Terdapat "Gentleman's Agreement" sehingga Toyota mengklaim bahwa 2JZ-GTE hanya menghasilkan 280HP, padahal sejatinya mampu menghasilkan 320HP.

2JZ-GTE dapat menghasilkan torsi sebesar 427 Nm. Akselerasinya pun sangat mengagumkan 0-100 km/h dapat dicapai di bawah 5 detik hanya dengan kondisi mesin stock pabrikan.

Mesin 2JZ-GTE juga memiliki versi export yang mana memiliki tenaga lebih besar dari versi Jepang. Hal tersebut dikarenakan turbocharger baru yang terbuat dari stainless steel, camshaft baru serta injector yang lebih besar. Sedangkan pada versi Jepang turbochargernya berbahan keramik. Dan debit Injectornya pun lebih sedikit yakni 450cc/menit dibanding versi export yang debit injectornya 550cc/menit.
Twin-Turbo 2JZ-GTE bekerja secara sequential yang artinya turbo tekanan rendah akan bekerja di putaran bawah. Sedangkan saat putaran tinggi maka akan memakai boost yang lebih tinggi.

Pada dasarnya 2JZ-GTE menggunakan 2JZ-GE sebagai basis. Engine block, connecting rod dan crankshaft nya sama. Hanya saja yang membedakannya adalah pada penggunaan sequential twin turbochargers dan air-to-air side-mounted intercoolernya.

2JZ-FSE

Terakhir adalah varian 2JZ-FSE yang juga berkapasitas 3.000cc dan sudah menggunakan direct injection. Sistem injeksi tersebut sama dengan pendahulunya yaitu mesin 1JZ-FSE, hanya saja rasio kompresi yang dihasilkan lebih tinggi yakni 11,3:1.

Tenaga yang dihasilkan pun sama seperti 2JZ-GE yang sudah menggunakan teknologi VVT-i yaitu sebesar 217 HP dan torsi sebesar 294Nm. Mesin 2JZ-FSE selalu digunakan pada mobil yang bertransmisi otomatis sebagai contoh Toyota Crown, Toyota Progres dan lain-lain.

Durabilitas


2JZ-GTE Al Anabi Performance
sumber : fullboost.com.au

Daya tahan mesin 2JZ sungguh luar biasa sampai ada yang menyebutnya sebagai mesin "badak" hingga "anti peluru". Sebutan itu bukanlah isapan jempol semata. Blok mesin terutama varian 2JZ-GTE sangat solid dan tidak sembarangan buat. Materialnya sangat tebal sehingga mampu menahan besarnya tenaga hingga 2.000 HP!!!

Selain blok mesin yang super kuat, crankshaft dan main bearing 2JZ-GTE juga sangat tinggi durabilitasnya. Desain bukaan katup dan pistonnya menggunakan sistem no-interference yang mana apabila timing belt putus maka mesin tidak akan rusak. Timing belt 2JZ-GTE sendiri pun tidak akan slip selama dilakukan penggantian secara berkala. 

Terdapat mekanisme penyemprot oli dari dinding silinder yang bekerja pada RPM tinggi untuk mendinginkan piston. Mekanisme ini menjaga mesin tetap awet meski sering dipaksa menyentuh redline. Untuk mendukung mekanisme tersebut pompa oli dan sistem pendingin bawaan pabrik saja mampu menahan tenaga sebesar 1.000 HP lho.

Meski Toyota merekomendasikan tenaga maksimal dari 2JZ-GTE adalah 320 HP. Namun, tanpa perlu mengutak-atik mesin, 2JZ-GTE mampu menyemburkan tenaga hingga 800 HP dan mesin tidak rentan jebol. Lebih gilanya lagi di Qatar terdapat Supra milik Al Anabi Performance yang bermesin 2JZ-GTE mampu menghasilkan tenaga 2.000 HP!!! dan yang hebatnya lagi mesin tersebut tidak jebol!!!

Untuk mendapatkan tenaga 2.000 HP dibutuhkan banyak perubahan besar pada mesin seperti camshaft yang lebih besar, port and polish, pompa bahan bakar yang lebih kuat dan lain-lain. Selain itu Al Anabi Performance menggunakan turbo raksasa sebesar 98mm dengan tekanan 5.8 Bar.

Penutup

Nah, begitulah kira-kira kenapa mesin 2JZ menjadi favorit. Tenaga besar dan durabilitas yang sangat tinggi tentunya sebuah kombinasi yang diinginkan setiap penggila kecepatan. Sungguh tidak mengherankan jika hingga sekarang mesin 2JZ tetap populer dan diminati meski sudah ada dari tahun 1991. mesin 2JZ merupakan rival dan termasuk jajaran mesin dari Jepang yang legendaris dan populer seperti mesin Nissan RB26DETT yang sama-sama banyak diminati. Setelah mengenal mesin 2JZ apakah kalian tertarik untuk melakukan swap engine?

Terima kasih sudah berkunjung 😁

Load comments